Jumat, 04 Maret 2016

Jadi Kapan Kita Akan Meluncuran Televisi Pendidikan Indonesia?




Peluncuran Televisi Edukasi
Departemen Pendidikan Nasional meluncurkan Televisi Edukasi (TV-E), Selasa 12 Oktober 2004.Program dalam televisi tersebut diharapkan akan menjadi media spesifik dalam penyebaran informasi di bidang pendidikan dan berfungsi sebagai media pembelajaran masyarakat.

Menteri Pendidikan Nasional Abdul Malik Fadjar dalam sambutan saat peluncuran resmi program tersebu mengatakan, sebagai bangsa yang ingin maju, maka kemajuan teknologi perlu dimanfaatkan. Hanya saja itu dilakukan dengan kadar kearifan dan etika yang tinggi, khususnya dilihat dari segi pendidikan.

Saat ini sudah 50 stasiun televisi lebih yang beroperasi di Indonesia, termasuk di dalamnya televisi lokal, televisi kabel, dan televisi satelit. Namun dari jumlah itu, sedikit sekali program yang mengandung pesan pendidikan. Banyak keluhan yang dilontarkan masyarakat tentang dampak negatif siaran televisi. Sebutlah seperti cara hidup konsumtif melalui gempuran paket sinetron dan berbagai tayangan penuh gagasan mistis. Oleh karena itu, Televisi Edukasi harus dirancang untuk mendidik dan mencerdaskan masyarakat. Karena daya jangkau televisi bisa sangat luas, keberhasilan memanfaatkan media itu untuk tujuan pembelajaran akan mempercepat pembangunan masyarakat belajar yang cerdas. Mendiknas juga mengingatkan agar program dibuat mengasyikkan dan menyenangkan.

Kepala Pusat Teknologi Komunikasi Departemen Pendidikan Nasional Harina Yuhetty-yang menjadi penanggung jawab televisi tersebut- mengatakan, program TV-E disiarkan melalui satelit dan dapat diakses dengan menggunakan parabola. Depdiknas memanfaatkan jasa jaringan satelit Telkom.

Pada tahap rintisan, siaran dilaksanakan selama empat jam dari pukul 07.00 hingga 11.00 di frekuensi 3782-3790 MHz. Komposisi program meliputi materi pelajaran pendidikan formal 30 persen, pendidikan nonformal 30 persen, pendidikan informal 20 persen, serta informasi kebijakan dan program berupa berita atau feature 20 persen.

Sasaran TV-E terutama adalah sekolah. Pada September ini telah dilakukan uji coba program siaran yang materi sasarannya diprioritaskan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, dengan penerima siaran di 100 sekolah di seluruh Tanah Air. Sekolah-sekolah lain yang berkeinginan menangkap siaran tersebut dapat melengkapi perangkat parabola dengan dukungan dan bantuan pemerintah atau masyarakat.

Paket-paket program TV-E sementara ini dikerjakan dengan bantuan Universitas Terbuka, internal Departemen Pendidikan Nasional, Japan Foundation, dan berbagai program studi jarak jauh.
Ref. http://diknas.kaltim.go.id Kunjungi: eGroup
Saran / PertanyaanBanyak sekolah di Indonesia masih belum punya cukup fasilitas pengajaran dan peragaan, tetapi sebagian kecil dari sekolah-sekolah ini akan menerima parabola untuk TV-E! Apakah, ini benar prioritas?

Teknologi biasanya bukan hal utama, hal utama adalah bahan yang bermutu. Apakah, isinya program-program TV-E bermutu dan membantu pengajaran? Apakah program-program TV-E sudah di-preview dulu oleh banyak guru di lapangan?

Kalau kami lihat jadwal yang berjalan dari pagi sampai sore/malam kami harus tanya mengapa tidak disiarkan di televisi umum? Banyak topik yang kelihatannya penting untuk masyarakat juga.Bukankah kita punya kewajiban untuk membangun pendidikan bangsa?

Mengapa tidak menbuat stasiun Televisi Pendidikan Indonesia, yang bersama TVRI (TeleVisi Republik Indonesia) digunakan sesuai dengan kebutuhan DepDikNas? Dana? Mengapa membuat sistem baru (di atas) yang sulit sekali untuk dilaksanakan di semua sekolah di Indonesia dan tidak bermanfaat buat masyarakat umum?

Bagaimana guru-guru di lapangan dapat membagi waktu di kelas untuk menonton program-program ini? Katanya program pengajaran kurikulum mereka sudah padat!

Apakah, program-program pendidikan perlu disiarkan di luar jam kelas supaya tidak menggangu jam pelajaran di sekolah? Kalau begitu mengapa "sasaran TV-E terutama adalah sekolah"?

Jadi, bagaimana kemajuannya, bagaimana layanan pendidikan lewat televisi yang dilaksanakan sampai sekarang, apa meningkatkan pendidikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat di Indonesia?

Berita Baru
Sabtu, 14 April 2007 04:02 WIB
Rp300 Miliar untuk Program TV Edukasi

JAKARTA--MIOL: Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) menyediakan Rp300 miliar untuk pengembangan program pendidikan melalui media televisi dan DVD. Ini bagian dari program yang dinamakan Televisi Edukasi.
-------------------------------
Sumber: 
Media Indonesia Online
-------------------------------
Berita bagus kan?

RE: Artikel "Rp300 Miliar untuk Program TV Edukasi"

RE:
 "Semua dialokasikan untuk televisi, parabola, modul, DVD dan yang lainnya. Selain itu, tahum ini Depdiknas berencana menambah DVD guna membantu merekam siaran TV Edukasi yang saat itu siarannya tidak tertangkap parabola."

Selama kami bekerja di bidang teknologi pendidikan di luar negeri (22 tahun) kami belum pernah menyaksikan kelas SMP/SMU menonton siaran TV Pendidikan secara langsung.

Kalaupun ada program yang menarik paling gurunya meminta program direkam dan digunakan di kelas pada waktu yang tepat. Bagaimana mungkin mereka dapat mengatur kelas-kelas sesuai dengan jadwal televisi. Apa lagi guru yang profesional tidak ingin membagi waktu siswa untuk nonton TV atau video di kelas tanpa di-preview dulu untuk cek itu betul relevan dan bermutu.

Kami sendiri waktu mengajar teknologi dan bahasa Inggris hanya pernah menggunakan video yang kami sudah mengevaluasi dan menyiapkan tugas khusus untuk murid-murid (worksheets). Di luar negeri saja di sekolah bermutu, belum tentu bahan yang disiapkan oleh guru lain cocok untuk murid-murid kami.

Tetapi, kadang-kadang kami melihat anak-anak SD menonton televisi secara langsung karena jadwal mereka dan rencana pembelajaran mereka lebih flexible, dan anak-anak SD kadang-kadang juga perlu input atau stimulasi dari luar kelas (dan lingkungan mereka) untuk mengaktifkan diskusi. 

Kelihatannya siaran TV Pendidikan langsung pada waktu jam kelas tidak begitu berguna. Barangkali lebih efektif kalau membagi DVD (terisi program) saja daripada parabola dan siaran langsung.

Bita Edukasi

Program pendidikan

Bita Edukasi menawarkan beberapa program pendidikan yang sesuai dengan perkembangan dan tuntutan jaman. Program tersebut sejalan dengan keinginan dan ketertarikan masyarakat di dunia komputer, teknologi informasi, dan telekomunikasi.
Program pendidikan yang ditawarkan oleh Bita Edukasi adalah:
Desain Komunikasi Visual 1 Tahun
Program DKV 1 Tahun dikhususkan bagi masyarakat, baik dari tingkat pelajar hingga pegawai dan profesional, untuk mendapatkan pendidikan secara menyeluruh dari pengetahuan dasar hingga pengetahuan keterampilan khusus di bidang desain grafis dan komunikasi visual. Para siswa yang mengikuti program ini diharapkan dapat memiliki kemampuan prima untuk disiplin ilmu yang diambil di program ini.
Program Spesialisasi Terpadu Be Smart
Program terpadu ini dikhususkan bagi masyarakat yang menginginkan inti dari disiplin ilmu yang akan dipelajari. Sistem pendidikan yang diterapkan untuk program ini adalah pelatihan intensif selama 2 minggu hingga 2 bulan. Dengan mengikuti Program Terpadu Be Smart, diharapkan siswa dapat memiliki kemampuan yang cukup pada disiplin ilmu yang diambil.
Program Aplikasi Khusus Be SharpProgram ini diperuntukkan bagi orang-orang yang menginginkan untuk memiliki pengetahuan yang memadai di aplikasi tertentu yang mereka ambil sehingga pengetahuan tersebut dapat memperkaya wahana berpikir dari siswa yang mengikuti program singkat ini.
Fasilitas
Untuk memperlancar proses belajar dan mengajar, Bita Edukasi dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas sebagai berikut:
  • Komputer yang berbasis prosesor 64-bit dan memori DDR2, yang didukung oleh software terkini, seperti sistem operasi Microsoft Windows Vista™, Microsoft Office™ 2007, Adobe Creative Suite™ CS3, dan beberapa software terkini lainnya serta monitor LCD 17 inci untuk setiap komputer di setiap kelas.
  • Modul online intranet yang interaktif.
  • Kelas full multimedia dan full AC.
  • Lingkungan yang nyaman dengan nuansa yang elegan dan bercita rasa tinggi.
  • Tenaga pengajar muda yang profesional dan berpengalaman di bidangnya.
  • Jaringan internet dedicated yang dapat dinikmati oleh seluruh siswa Bita Edukasi secara gratis.
Keunggulan
Keunggulan atau nilai tambah yang dimiliki oleh Bita Edukasi adalah:
  • Sistem pendidikan yang dianut adalah sistem tutorial dimana setiap kelas hanya diisi oleh maksimal 12 orang siswa.
  • Kontribusi siswa secara aktif untuk setiap kegiatan yang bersifat umum yang diselenggarakan oleh Bita Edukasi. Seperti, pembuatan Buletin Bita, penyenggaraan Bita Expo, Bita Simposium, dan acara-acara umum lainnya.
  • Adanya kerjasama dengan pihak-pihak perusahaan dan organisasi komputer, desain grafis, dan teknologi informasi sehingga siswa Bita Edukasi dapat dikenal oleh para pelaku pasar di dunia komputer, desain grafis, dan teknologi informasi.
  • Kesempatan untuk bergabung di dalam jajaran staf Bita Edukasi bagi para lulusan terbaik di Bita Edukasi.
  • Surat rekomendasi bagi para lulusan terbaik Bita Edukasi sehingga mereka bisa mendapatkan nilai plus di mata para pelaku industri komputer, desain grafis, dan telekomunikasi.
  • Buletin Bita, terbit satu bulan sekali, yang memuat segala informasi mengenai perkembangan Bita Edukasi, profil dan karya siswa Bita Edukasi yang berprestasi, yang didistribusikan ke perusahaan-perusahaan sehingga siswa Bita Edukasi yang berprestasi dapat dikenali oleh perusahaan-perusahaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar