TEMPO.CO, Bandung - Sekelompok anak muda di Bandung membuat Kakatu, aplikasi untuk mengendalikan pemakaian telepon seluler oleh anak-anak. Aplikasi gratis tersebut mempunyai sejumlah pilihan, seperti membatasi aplikasi atau game yang bisa diakses anak, menangkal terpaan pornografi, dan mengetahui posisi anak di luar rumah. Pengunduhnya kebanyakan dari Indonesia dan Amerika Serikat.
Salah seorang pendiri dan pengelola Kakatu, Muhamad Nur Awaludin alias Mumu, mengatakan aplikasi itu diciptakan agar orang tua lebih waspada ketika meminjamkan apalagi memberikan telepon seluler untuk anak-anak. "Orang tua mudah memberikan game kekerasan pada anak usia sekolah dasar, dan memberi gadget tanpa batasan, seperti Internet selama 3-5 jam untuk main game online," ujar lelaki berusia 24 tahun itu kepada Tempo, Kamis, 14 Januari 2016.
Dirancang untuk melindungi anak berusia 3-13 tahun, Kakatu menyajikan sejumlah pengendali. Orang tua bisa mengatur aplikasi atau game apa saja yang bisa diakses anak pada telepon seluler yang dipakai anak atau pinjaman orang tuanya. Sistem pun menyajikan ratusan aplikasi dangame yang cocok dan tidak untuk anak sebagai pertimbangan orang tua.
Setelan pengendali itu kemudian dikunci dengan nomor personal identification number (PIN) berupa enam angka yang dipasang orang tua. Beberapa orang tua, seperti Mira, mengaku terbantu dengan aplikasi itu. "Anak saya suka merengek mau lihat Instagram atau YouTube," katanya di sela peluncuran Gerakan Gadget Sehat di Bandung, Kamis, 14 Januari 2016.
Psikolog Elly Risman mengatakan banyak orang tua berpendidikan tinggi atau rendah, yang mudah memberikan gawai kepada anak-anaknya. Alasannya supaya anaknya tenang, atau tidak main keluar rumah. "Positifnya ada, negatifnya banyak sampai ditempeli pornografi. Bencana yang paling besar adalah karena kita tidak sadar bahaya gadget," ujar Elly.
Pengembang Kakatu, Rizki Adam, mengatakan aplikasi berbahasa Indonesia dan Inggris itu sementara baru berjalan pada sistem operasi Android. Sejak setahun lalu aplikasi ini dibuat, kini penggunanya hampir 500 ribu orang. Kebanyakan pendaftarnya, kata dia, berasal dari Indonesia dan Amerika Serikat.
Sejak 5 bulan lalu, Kakatu yang dikelola tim berjumlah 8 orang mengumpulkan 27 ribu game dan aplikasi yang direkomendasikan untuk anak. Adapun yang tidak direkomendasikan kepada orang tua berjumlah 11 ribu game dan aplikasi.
Salah seorang pendiri dan pengelola Kakatu, Muhamad Nur Awaludin alias Mumu, mengatakan aplikasi itu diciptakan agar orang tua lebih waspada ketika meminjamkan apalagi memberikan telepon seluler untuk anak-anak. "Orang tua mudah memberikan game kekerasan pada anak usia sekolah dasar, dan memberi gadget tanpa batasan, seperti Internet selama 3-5 jam untuk main game online," ujar lelaki berusia 24 tahun itu kepada Tempo, Kamis, 14 Januari 2016.
Dirancang untuk melindungi anak berusia 3-13 tahun, Kakatu menyajikan sejumlah pengendali. Orang tua bisa mengatur aplikasi atau game apa saja yang bisa diakses anak pada telepon seluler yang dipakai anak atau pinjaman orang tuanya. Sistem pun menyajikan ratusan aplikasi dangame yang cocok dan tidak untuk anak sebagai pertimbangan orang tua.
Setelan pengendali itu kemudian dikunci dengan nomor personal identification number (PIN) berupa enam angka yang dipasang orang tua. Beberapa orang tua, seperti Mira, mengaku terbantu dengan aplikasi itu. "Anak saya suka merengek mau lihat Instagram atau YouTube," katanya di sela peluncuran Gerakan Gadget Sehat di Bandung, Kamis, 14 Januari 2016.
Psikolog Elly Risman mengatakan banyak orang tua berpendidikan tinggi atau rendah, yang mudah memberikan gawai kepada anak-anaknya. Alasannya supaya anaknya tenang, atau tidak main keluar rumah. "Positifnya ada, negatifnya banyak sampai ditempeli pornografi. Bencana yang paling besar adalah karena kita tidak sadar bahaya gadget," ujar Elly.
Pengembang Kakatu, Rizki Adam, mengatakan aplikasi berbahasa Indonesia dan Inggris itu sementara baru berjalan pada sistem operasi Android. Sejak setahun lalu aplikasi ini dibuat, kini penggunanya hampir 500 ribu orang. Kebanyakan pendaftarnya, kata dia, berasal dari Indonesia dan Amerika Serikat.
Sejak 5 bulan lalu, Kakatu yang dikelola tim berjumlah 8 orang mengumpulkan 27 ribu game dan aplikasi yang direkomendasikan untuk anak. Adapun yang tidak direkomendasikan kepada orang tua berjumlah 11 ribu game dan aplikasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar